Jumat, 28 Desember 2012

KAPLING SURGA


     Setiap manusia manakala ditanya pilih mana antara surga dan neraka? pasti mereka akan menjawab pilih surga.Surga dan neraka dinyakini oleh sebgian besar manusia,baik ia seorang muslim,kafir ataupun musrik.lihat saja dinegeri kita,orang2 yang menyembah banyak dewa juga mengharap dapat surga,orang2 yang menyembah tiga tuhan juga mengharap surga,orang2 yang tak percaya tuhanpun menginginkan matinya kelak dapat surga.

     Orang2 arab jahiliyah tulen pun menurut qur'an jika ditanya siapa tuhannya dia akan mengatakan Alloh dan berharap dapat surga.Yahudi dan nasrani apalagi,mereka bahkan mengklaim surga itu miliknya saja.(lihat QS Al-Baqoroh 111).Bahkan mereka juga bilang penuh keyakinan jikalau terkena api neraka paling hanya beberapa hari saja(QS Al-Baqoroh 80). Orang-orang berfaham sesat seperti ahmadiyah bahkan membuat kapling tanah surga dibumi dll.

     Permasalahan dan pertanyaanya adalah siapakah yang sebenarnya akan mendapat kapling surga dari Yang Maha Kuasa?Dari mana kita mencari jawabanya?Kepada rajakah kita dapat kepastiannya?Kepada presidenkah dapat kepastiannya?atau mungkin kepada pendahulu2kia yang dianggap tua dan pintar?Tidaaak! sekali-kali kita tidak akan dapat jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

     Kepastian jawaban ini hanya dapat kita ketemukan pada wahyu Illahi yakni Al-Qur'an!.Karena ia adalah kalam Illahi yang memberi hidup dan kehidupan pada manusia. yang terjamin kebenarannya.disanalah kita peroleh jawaban yang jelas"DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SHOLIH,MEREKA ITU PENGHUNI SURGA,MEREKA KEKAL DIDALAMNYA"

     Mengapa harus beriman dan beramal sholih? mengapa tidak cukup iman saja? atau amal sholih saja? ini rahasiannya! Jika syaratnya cukup iman saja maka bumi ini menjadi semrawut karena iman letaknya di hati,sehingga manakala orang2 berkelakuan buruk bejat dan tercela maka tetap saja tidak menggoyahkan haknya terhadap surga. ini artinya petaka bagi manusia ! Sebaliknya bila cukup amal sholih saja tanpa iman,maka orang hanya berbuat berdasarkan kemanusiaan belaka yang setiap saat baik dan buruk tentang suatu masalah dapat berubah menurut kesepakatan manusia,yang artinya manusia menuhankan manusia,berlangsunglah hukum rimba raya,siapa yang kuat dia yang menang.

     Sebab itu iman dalam hati harus juga ditunjukkan dengan perbuatan yang selaras dengan keimanannya. Jika bertolak belakang maka sarat untuk dapat kapling surga tertolak! Mari kita raih surga dengan iman dan beramal sholih!!

Sabtu, 08 Desember 2012

TENTARA SYETAN VS TENTARA ALLOH

      Dalamkehidupan di dunia fana ini setan dan malaikat selalu berperan dalam perilaku manusia.Manusia yang akan melakukan suatu perbuatan maka akan didahului oleh pertimbangan-pertimbangan yang bisa jadi berasal dari setan dan mungkin juga dri malaikat.Setan adalah makluk yang senantiasa menginginkan keburukan pada manusia..Sedangkan malaikat adalah makhluk yang senantiasa menginginkan kebaikan pada manusia. Setan berperangai demikian karena ingin mencari pengikut yang kelak bisa menemani mereka kedalam neraka yang menghinakan.Malaikat berperangai demikian karena ia makluk yang selalu taat kepada Alloh,sedangkan Alloh menginginkan hambanya menjadi baik.Karena itu malaikat sebagai tentara Alloh diperintah untuk membisiki manusia agar menjadi baik,kecuali manusia yang tidak mau diajak kebaikan.

      Manusia yang tidak mau diajak menuju kebaikan maka ia akan mengambil panutan,contoh,tauladan pada selain Alloh.Yang dengan begitu ia merasa mendapat kebaikan dan kesejahteraan bagi dirinya,walaupun sebenarnya apa yang ia peroleh adalah semu dan tipuan belaka. Kelak mereka akan menyesal karena perbuatannya mengikuti jalannya para setan.Hal ini dikarenakan apa yang menjadi panutannya akan berlepas diri dari mereka,sebagaimana difirmankan Alloh dalam Al-qur'an surat al-baqoroh 165-167,yang artinya:
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang mengambil sesembahan/panutan selain Alloh,mereka mencintainya kayak mencintai Alloh sedangkan orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Alloh dan seandainya orang-orang tersebut melihat adab yang diakibatkan perbuatannya maka sungguh ia akan mengetahui bahwa semua kekuatan itu milik Alloh semuanya,dan sesungguhnya Alloh sangat keras siksanya.Yaitu ketika orang-orang yang diikuti berlepasdiri dari orang-orang yang mengikuti,dan mereka melihat adzab dan ketika segala hubungan telah terputus.dan berkatalah orang-orang yang mengikuti" seandaainya kami dapat kembali kedunia  maka kami pasti akan berlepas diri dari mereka sebagaimana ia telah berlepas diri".Demikiannlah Alloh memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka".

Ayat diatas menunjukkan bbahwa perbuatan manusia yang didasari pada kepatuhan terhadap selain Alloh kelak akan merasa kan penyesalan yang mendalam dan tak dapat ditukar maupun diobati.ingat karena hidup hanya sekali didunia ini. Tetapi persoalannya adalah karena orang-orang yang mengikuti balatentara setan itu penglihatan,pendengaran dan mata hati mereka telah mati sehingga peringatan-peringatan yang disampaikan malaikat melalui bisikan maupun melalui lisan para nabi sama sekali tidak dapat ia pahami.
Maka yang kita lihat adalah baik manusia yang berhati setan maupun manusia yang berhati malaikat sama-sama bersikukuh pada pendiriannya.Sama-sama rela mengorbankan jiwa harta dan raga untuk jalan yang ia tempuh,sama-sama terlihat dimedia ,orang-orang berhati setan  berani berjuang untuk keburukan dan disisi lain manusia beriman berani berjuang untuk kebaikan. Sebab itu kita jangan terperdaya oleh perbutan mereka,walaupun mereka mungkin berjumlah besar dan kuat tapi orang-rang yang berhati setan itu kelak akan merasakan kedsyatan siksa yang ia sama sekali dapat mengelak. Sebaliknya meskipun orang-orang yang berhati malaikat itu jumlahnya sedikit dan terlihat lemah tapi kelak orang-orang semacam ini akan mendapatkan keberkahan dengan kehidupan uyang menyenangkan lagi kekal. Mari kita semakin sadar!

Jumat, 05 Oktober 2012

MENITI KARIER MENURUT ISLAM

MENITI KARIER MENURUT ISLAM 

      Setiap orang yang bekerja dalam pemerintahan maupun perusahaan swasta menginginkan perjalanan karier yang terus meningkat.namun dalam perjalanannya banyak diantara mereka yang mengejar karier tersebut dengan cara yang tidak bagus,berbuat sekehendak hatinya untuk mewujudkan impiannya.Cara-cara yang tidak bagus itu antara lain dengan memanipulasi data,membikin karya semu atau bahkan membayar/menyogok atasan agar mengabulkan keinginannya,padahal hasil yang kita dapat nantinya dimakan oleh keluarga.Nah tentu itu termasuk hal yang subhat yang harus dihindari. Bayak pula diantara mereka yang tidak mengindahkan norma agama yang mereka anut dan hanya mengikuti hawa nafsu untuk mendapatkan posisi dan predikat yang lebih menurut kebanyakan orang.

       Berkarier artinya bekerja untuk mengembangkan kehidupan,pekerjaan ataupun jabatan.Biasanya karier dibedakan menjadi 3 yaitu Karier pendidikan,Karier pekerjaan dan karier keluarga.Dalam kenyataannya susah mendapatkan ketiga-tiganya,bahkan sering kita dengar seseorang sukses berkarier di pekerjaannya tetapi gagal dalam rumahtangganya,sukses berkarier di pendidikan gagal di pekerjaannya atau rumahtanggannya. Adapun karier keluarga akan menjadi suatu tantangan yang jauh lebih berat dari ke dua karier di atas.

      Dalam kondisi krisis multi dimensi sekarang ini, penciptaan suasana rumah tangga dan keluarga yang sholeh menjadi barang langka. Seorang ayah yang menjadi imam (pemimpin) dikeluarganya tentu akan diminta pertanggung jawaban dalam mengajak isteri dan anak-anak kepada keimanan dan kesholehan. Agar dalam meniti karier tidak terjerumus pada kemungkaran dan kesesatan atau agar meniti karier bernilai ibadah,mari kita simak pondasi-pondasi yang tertera dalam dinul islam. dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan.

      "Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan" (Bukhari, muslim, ahmad, abu daud, ibnu majah, tirmidzi)

      "Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. (HR Bukhari)

      "Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini kepada seseorang yang memintanya, tidak pula kepada orang yang sangat berambisi untuk mendapatkannya" (HR Muslim).

      "Sesungguhnya engkau ini lemah (ketika abu dzar meminta jabatan dijawab demikian oleh Rasulullah), sementara jabatan adalah amanah, di hari kiamat dia akan mendatangkan penyesalan dan kerugian, kecuali bagi mereka yang menunaikannya dengan baik dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban atas dirinya". (HR Muslim). 
 
      Hikmah dibalik adanya larangan meminta dan ambisius mengejar jabatan, antara lain "mencegah timbulnya persaingan tidak sehat dan menghalalkan segala cara untuk mencapai . Jabatan adalah amanah dan kepercayaan orang banyak. Pada dasarnya yang menilai kualitas diri dan pekerjaan seseorang bukanlah diri sendiri, tapi orang lain. Seorang muslim diperintahkan dalam agama agar bekerja dan berbuat yang terbaik. Bercita-cita untuk meraih puncak karir di perusahaan atau instansi tempat bekerja pada dasarnya adalah baik. Misalkan di suatu perusahaan, kandidat yang akan dipromosi jabatan harus memaparkan konsep dan rencana kerjanya, maka itu di luar konteks meminta jabatan yang dilarang dalam agama.

      Rasulullah dalam sebuah hadis, mendorong seorang muslim agar melakukan sesuatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menasihatkan kepada Abdurrahman bin Samurah:“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan, karena jika engkau diberi tanpa memintanya, niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu, niscaya akan dibebankan kepadamu (tidak akan ditolong)”.

Rabu, 19 September 2012


MENGUKIR PRESTASI 
DENGAN KEPRIBADIAN YANG BERKARAKTER

             Sering kita mendengar disekitar kita,perbincangan diseputar kepribadian dan karakter.Pembicaraan mereka yang dapat kita rekam misalnya,”Wah pendidikan sekarang ini tidak menghasilkan pribadi yang berkarakter!,”Seperti itu ucapan pak Andre yang bekerja sebagai seorang pegawai kantoran.Kalimat lain disampaikan oeh seorang petani yang tinggal cukup jauh dari perkotaan,”gimana tho anak-anak sekarang,sekolahnya tinggi-tinggi tapi kok kelakuannya rendah-rendah,”.Dikalangan pelajar bahkan sering terjadi ucapan-ucapan yang ditujukan pada anak-anak yang tidak sopan,tidak disiplin,norak dll dengan perkataan,”Dasar tidak punya karakter!,”Dan masih banyak lagi percakapan-percakapan lain yang sering kita dengar dimasyarakat terkait dengan topic diatas.
              Gambaran diatas sedikit memberi gambaran pada kita bahwa sebenarnya kepribadian yang berkarakter itu sangat didambakan oleh semua orang.Termasuk kita sebagai seorang pelajar harus menjadikan pribadi kita berkarakter mulia,karena kepribadian semacam ini akan menjadi mercusuar kemajuan masyarakat,bangsa dan Negara.Nah tentu kita menjadi senang karena itu,jika ia ingin berprestasi tentunya harus berkarakter.Mari kita mencoba untuk membuka teori-teori lama tentang kepribadian agar kita dapat menemukan sebenarnya tipe kepribadian yang seperti apa kita ini.

Menurut teori klasik,kepribadian manusia itu dapat dikelompokkan dalam 4 Tipe.
1.Korelis.
   Ciri orang yang berkepribadian korelis adalah suka mandiri,tegas dan semangatnya berapi-api,ia menyukai tantangan.Tipe semacam ini kekurangannya adalah mudah marah.
2.Sanguinis.
    Ciri khusus kepribadian ini adalah menyukai hal-hal yang praktis tidak berbelit-belit,terlihat happy dan ceria selalu.Kejutan merupakan hal yang ia sukai ,kegiatan social adalah hal yang sangat menarik baginya.
3.Phlegmatis
   Ciri kepribadian ini adalah suka bekerjasama,menghindari konflik,tidak suka perubahan yang mendadak.orang dengan kepribadian ini adalah teman yang enak untuk diajak bicara.
4.Melankolis
    Orang dengan kepribadian tipe ini bercirikan,menyukai hal yang detail,perfection,menyimpan kemarahan,suka kegiatan rutine dan suka instruksi yang jelas.

         Sekarang kita dapat mengetahui tipe kepribadian kita,namun kita tidak dapat memilih sebuah tipe kepribadian,karena kepribadian adalah warisan yang cenderung bersifat genetic.Ia sebagai karunia Tuhan yang pantas kita syukuri apapun tipe dan bentuknya sebagaimana bentuk tubuh kita.
Tidak dipungkiri bahwa tipe-tipe tersebut ada sisi positif dan sisi negative,sebagaimana Alloh ilhamkan pada tiap-tiap jiwa itu ruh kebaikan dan ruh keburukan.Lalu dapatkah kita menjadikan diri pribadi sebagai insane yang berkepribadian terbaik atau berkarakter baik? Jawabnya adalah dapat! Karena karakter adalah nilai-nilai luhur yang dapat diajarkan,dan ditumbuhkembangkan dalam kehidupan.Ia bukan turunan dari nenek moyangatau orangtya kita,te tapi budidaya manusia untuk membentuk kepribadian yang mulia(insane khamil).Sebagai misal kejujuran,kedisiplinan,ketekunan,kecerdasan dan lain-lain sifat mulia dapat dibangun dan dikembangkan melalui suatu proses tertentu. Tidak seperti kepribadian yang dapat diwariskan, karakter tak dapat diwariskan.Jadi karakter tidak instan,ada dan wujud begitu saja.Karakter harus dicari dilaksanakan dan dibiasakan sehingga menjadi budaya yang berurat dan berakar pada diri manusia sebagai pribadi dan masyarakat pada umumnya.
          Jadi manakala kita menjadi pelajar yang berkepribadian tertentu,kok menampakkan kebodohanan dikelas,atau tidak mendapatkan prestasi, ini bukan bawaan! Dan bukan takdir! Tetapi kemalasan yang menguasainya.Sebab jika ia mau belajar bersungguh-sungguh maka prestasi tentu dapat diraih,karakter cerdas dapat dicapai. Demikian pula manakala kita menjadi berperangai jorok,tidak sopan dan tidak mengindahkan tatakrama,itu bukan warisan dari ayah ataupun ibu tapi karena kita tidak mau belajar bersopan santun, tidak mau membiasakan tutur kata yang baik.
Setelah kita mengetahui diri kita tentang kepribadian dan karakter,bagaimana kita mengembangkan potensi yang kita miliki agar mencapai prestasi yang memuaskan?

       Ada 10 jurus yang bisa kita lakukan sbb:

1.Berniat sungguh-sungguh untuk berprestasi,sebab niat adalah ruh yang menggerakkan tindakan atau amalan.Kita tahu bahwa amalan yang baik harus didahului dengan niat.Kita dapat belajar pada saat kita melaksanakan puasa ramadhan,karena kita berniat sungguh-sungguh melaksanakan perintah Tuhan ,maka tidak terlalu berat kita menjalananinya.Lain halnya ketika kita terlambat makan,karena tidak ada niat maka menahan lapar dirasakan beban yang berat.Begitu pula ketika kita berniat menjadi siswa yang berprestasi maka semua potensi akan disiapkan untuk mendukung tercapainya suatu cita-cita.

2.Tumbuhkan motivasi dengan membaca biografi orang-orang sukses.Dari sini kita akan terpacu untuk berbuat seperti tokoh yang kit abaca.Dalam beberapa wawancara dengan seorang yang sukses,diketahui bahwa mereka terpacu dari pola pikir,tingkah laku dan perbuatan tokoh yang diidolakan yang tertulis dalam sebuah biografi.

3.Percayalah dengan kemampuan diri kamu sendiri.Tuhan menciptakan manusia adalah sama,hanya yang bersungguh-sungguh yang berhasil,Man jadda wa jadda.Kesamaan kita dengan lainya bisa dilihat dari:makanannya,volume otaknya,anggota geraknya,bentuk fisiknya dll.Tapi mengapa kemudian dikatakan ada yang pandai dan ada yang bodoh?Tanya pada orang yang pandai berapa kali ia membaca,berapa jam belajar dalam sehari,berapa kali ia berlatih .Bandingkan dengan si bodoh,nah kita akan mengerti bahwa sesungguhnya peran yang besar dalam keberhasilan belajar adalah usaha kita sendiri!Sebab itu kita meski yakin manakala kita banyak belajar tentu akan pandai,manakala kita banyak membaca tentu akan mengerti,manakala banyak berlatih tentu akan kuat ingatannya.

4.Berdisiplinlah menggunakan waktu,tanamkan bahwa waktu itu adalah ilmu,jika kita tidak memanfaatkan waktu maka waktu yang akan memanfaatkan kita.Hitunglah dalam keseharianmu,berapa jam kita gunakan untuk belajar,berapa jam kita pakai untuk tidur,berapa jam kita pergunakan untuk bermain?Mana porsi yang terbanyak?Orang pandai tentu menggunakan sebagian besar waktunya untuk belajar,sedang orang bodoh menghabiskan waktunya untuk bermain .

5.Tentukan target yang jelas ,bidang studi apa yang akan kita jadikan pionir,berapa nilai yang harus kita peroleh dlsb.Mulailah mentarget dari pelajaran yang engkau anggap ringan,misalkan engkau target mendapat nilai 8,setelah tercapai baru pelajaran yang lainnya.

6.Berlatih konsentrasi dalam belajar baik di kelas maupun ketika belajar sendiri.Semakin baik dan semakin lama kita mampu berkonsentrasi semakin kuat dan cepat kita menguasai materi.Cobalah berlatih mengukur dan menambah konsentrasi belajarmu dengan cara membaca sebuah cerita,fokuskan perhatianmu.Catat dari awal membaca (awal konsentrasi)sampai  fikiranmu tidak tertuju lagi pada cerita yang kamu baca(akhir konsentrasi),berapa menit.Kemudian coba lagi seperti itu dan seterusnya hingga kamu mendapatkan konsentrasi terlama dan terbagus.

7.Berani dan tidak malu bertanya karena guru akan membimbing mana yang kita tidak tahu.Kesalahan besar yang sering terjadi pada pelajar dalam belajar di sekolah adalah tidak berani bertanya.Karena tidak bertanya maka guru tidak mengerti bagian materi mana yang harus diulang,sehingga guru hanya mendapatkan data yang semu alias tidak nyata,karenanya ketika guru melanjutkan pembelajaran,terjadi ketidakpahaman yang menumpuk pada diri siswa.Kita jadi rugi sendiri jika malu bertanya.

8.Ikuti organisasi yang ada di sekolahmu karena dengan berorganisasi kita akan terlatih untuk mengemukakan pendapat dan berwawasan luas.Sering berinteraksi dengan orang-orang yang pintar akan membuat kita jadi pintar.

9.Amati dimana kelebihanmu,maka ikuti pengembangan diri sesuai dengan bakatmu,sebab dengan bakatmu mungkin menjadikan kamu siswa yang berprestasi.Perlu diketahui bahwa prestasi tidak hanya di bidang akademik saja tetapi dapat juga non akademik,maka mana bakat yang kamu senangi kembangkanlah.

10.Sholat dan doa adalah kunci dari sekian banyak usaha,yang berarti memasrahkan usha yang telah kita jalani untuk mendapatkan karunia dari illahi.Bagi Alloh sesuatu yang tidak mungkin dalam pandangan manusia,menbjadi mungkin.Dan manakla Dia menginginkan sesuatu cukuplah berfirman Kun fayakun (jadilah maka terus jadi).
Selamat berprestasi dengan kepribadian yang berkarakter.
                                                                                  Oleh: Agus H

Senin, 10 September 2012


 BURUKNYA GHIBAH

      “Dan janganlah sebagian kalian meng-ghibbah sebagian yg lainnya, sukakah kalian jika nanti (di hari Kiamat) memakan daging bangkai saudara kalian tersebut, pasti (saat itu kelak) kalian akan merasa sangat jijik. (QS 49/12) 
Banyak orang yang tidak berpengetahuan menganggap ghibah sebagai sesuatu yang kecil,padahal akibatnya sangat berbahaya.Mencari dan menceritakan keburukan seseorang hampir sudah menjadi  budaya manusia,bahkan bernilai ekonomi jika dikemas dengan intertainer.Jika budaya semacam ini tidak disembuhkan /dihilangkan maka seolah hidupnya manusia ini seperti hewan yang tak memiliki tata krama dan akhlak.Agar kita mengetahui tentang seluk beluk ghibah mari kita simak berikut ini:
 
MAKNA GHIBAH :
1. Secara Bahasa : Merupakan musytaq dari al-ghib, artinya lawan dari nampak, yaitu segala sesuatu yg tdk diketahui bagi manusia baik yg bersumber dari hati atau bukan dari hati. Maka ghibah menurut bahasa ialah : Membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya baik isi pembicaraan itu disenanginya ataupun tidak disenanginya, kebaikan maupun keburukan.
 2. Secara Definisi : Seorang muslim membicarakan saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya tentang hal2 keburukannya dan yg tidak disukainya, baik dengan tulisan maupun lisan, terang-terangan maupun sindiran. Sebagaimana disebutkan dlm hadits bhw nabi SAW pd suatu hari bersabda : Tahukah kalian apa itu ghibah? Jawab para sahabat : ALLAH dan rasul-NYA yg lebih mengetahui. Maka kata nabi SAW : Engkau membicarakan saudaramu tentang apa yg tdk disukainya. Kata para sahabat : Bagaimana jika pd diri saudara kami itu benar ada hal yg dibicarakan itu? Jawab nabi SAW : Jika apa yg kamu bicarakan benar2 ada padanya maka kamu telah meng-ghibah-nya, dan jika apa yg kamu bicarakan tdk ada pdnya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya. (HR Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)

BENTUK SERTA JENIS2 GHIBAH

1. Aib dlm Agama : Seperti kata2mu pd sesama muslim : Dia itu fasiq, atau fajir (suka berbuat dosa), pengkhianat, zhalim, melalaikan shalat, meremehkan terhadap najis, tdk bersih kalau bersuci, tdk memberikan zakat pd yg semestinya, suka meng-ghibah, dsb.
2. Aib Fisik : Seperti kata2mu pd sesama muslim : Dia itu buta,  tuli, bisu, lidahnya pelat/cadel, pendek, jangkung, hitam, gendut, ceking, dsb.
3. Aib Duniawi : Seperti kata2mu pd sesama muslim : Dia itu kurang ajar, suka meremehkan orang lain, tukang makan, tukang tidur, banyak omong, sering tidur bukan pd waktunya, duduk bukan pd tempatnya, dsb.
4. Aib Keluarganya : Seperti kata2mu pd sesama muslim : Dia itu bapaknya fasik, Cina, tukang batu, dll.
5. Aib Karakter : Seperti kata2mu pd sesama muslim : Dia itu buruk akhlaqnya, sombong, pendiam, terburu2, lemah, lemah hatinya, sembrono, dll.
6. Aib Pakaian : Kedodoran bajunya, kepanjangan, ketat, melewati mata kaki, kucel/dekil, dsb.
7. Ghibah dikalangan Ulama : Seperti kata2mu pd sesama muslim : Bagaimana sih kabarnya? (dg maksud meremehkan), semoga ALLAH memperbaikinya, semoga ALLAH mengampuninya, kita memohon ‘afiah dari  ALLAH, semoga ALLAH memaafkan kita karena kurang rasa malu, dsb semua  kata dan doa yg maksudnya mengecilkan kedudukan orang lain.
8. Prasangka Buruk Tanpa Alasan : Prasangka buruk merupakan ghibah hati.
9. Mendengar Ghibah : Tanpa mengingkari/menegur, dan tdk meninggalkan majlis tsb.

GHIBAH DALAM ISLAM
Ghibah hukumnya haram dlm syariat Islam berdasarkan ijma’ kaum muslimin karena dalil2 yg jelas dan tegas baik dlm kitab maupun sunnah, diantaranya :
1. Bersabda nabi SAW saat hajji wada’  : “Hari apakah ini?!” Jawab semua manusia yg hadir ketika itu : Hari Arafah ya rasuluLLAH.. Tanya nabi SAW lagi : “Di tanah apakah ini?!” Jawab manusia yg hadir : Di tanah haram ya rasuluLLAH... Tanya nabi SAW lagi : “Bulan apakah ini?!” Jawab manusia lagi : Bulan haram ya rasuluLLAH... Maka kata nabi SAW : “Sesungguhnya darah2 kalian, harta2 kalian, kehormatan2 kalian haram hukumnya atas kalian, sama seperti haramnya hari ini, di tanah ini dan di bulan ini !!! Apakah sdh aku sampaikan pd kalian?!” Maka jawab manusia yg hadir : Sudah wahai rasuluLLAH.. Maka kata nabi SAW lagi : “Ya ALLAH saksikanlah sudah aku sampaikan...”  (HR Bukhari 1/145-146, Muslim 1679)

2. Bersabda nabi SAW : “Barangsiapa yg membela kehormatan saudaranya sesama muslim, maka ALLAH SWT akan membelanya dari neraka kelak di hari Kiamat.”  (HR Tirmidzi 1932, Ahmad 6/450)

3. Bersabda nabi SAW : “Ketika aku dimi’rajkan aku melihat ada 1 kaum yg memiliki kuku2 panjang dari tembaga, sedang mencakari muka2 dan dada2 mereka sendiri. Maka aku bertanya pd Jibril : Siapa mereka ini? Jawab Jibril : Mereka adalah org2 yg suka memakan daging manusia dengan merusak kehormatan mereka.”  (HR Abu Daud 4878 dan Ahmad 3/224)
 4. Nabi SAW berdiri untuk shalat, lalu beliau SAW bertanya : “Dimana Malik bin Dukhsyum?”  Maka ada yg menjawab : Ia sdh munafik wahai rasuluLLAH, tdk lagi mencintai ALLAH dan rasul-NYA. Maka jawab nabi SAW : “Jangan sekali2 kamu berani berkata begitu! Tidakkah kamu lihat ia mengucapkan Lailaha ilaLLAH karena mengharap keridhaan-NYA?! Sungguh ALLAH SWT telah mengharamkan neraka bagi orang  yg mengucapkan La ilaha illaLLAH karena mengharapkan keridhaan-NYA.”  (HR Bukhari 3/49-50, Muslim 1/455)
5. Bersabda nabi SAW : “Muslim dg muslim lainnya itu bersaudara, tdk boleh mengkhianati, mendustakan dan menghina. Setiap muslim dg muslim lainnya haram kehormatan, harta dan darahnya. Taqwa itu disini! (sambil nabi SAW menunjuk pd dadanya) Cukup disebut seorang itu jahat jika ia mencaci saudaranya sesama muslim.”  (HR Muslim 2564)
 6. Bersabda nabi SAW pd Aisyah ra ketika Aisyah ra berkata ttg Shafiyyah ra : Apakah cukup bagi anda Shafiyyah yg begitu? (maksudnya pendek badannya) Maka jawab nabi SAW : “Sungguh engkau sdh mengucapkan 1 kata yg seandainya dicampur dg air lautan maka niscaya akan berubah lautan itu karenanya.”  (HR abu Daud 4875, Tirmidzi 2504-2505, Ahmad I/189) Sehingga berkata Imam Nawawi rahimahuLLAH : Diantara peringatan yg paling hebat ttg akibat ghibbah adalah hadits ini dan aku tdk pernah menemukan hadits yg lebih keras peringatannya ttg masalah ini selain hadits ini.

BEBERAPA PENGECUALIAN DIBOLEHKANNYA GHIBBAH
1. Orang yg dizhalimi : Dibolehkan bagi orang yg dizhalimi untuk mengadukan orang yg menzhaliminya kepada penguasa/hakim berdasarkan firman ALLAH SWT : “ALLAH tdk menyukai perkataan yg buruk kecuali bagi orang yg dizhalimi.”  (QS 4/148)

 2. Meminta tolong untuk menghentikan kemunkaran : Menghentikan orang yg bermaksiat dg mengadukannya kepada org yg mampu menghentikannya, berdasarkan hadits : “Barangsiapa melihat kemunkaran maka hendaklah diubahnya dg tangannya, jika ia tdk mampu maka dg lidahnya dan jika ia tdk mampu maka dg hatinya, tetapi itu adalah selemah2 iman.”  (HR Muslim 49, Abu Daud 1140, Tirmidzi 2173, an-Nasai 8/111, Ibnu Majah 4013)

3. Meminta fatwa  : Dibolehkan seseorang bertanya kepada mufti misalnya: Ayahku/ saudaraku/temanku telah menzhalimi aku, apakah benar demikian? Bagaimana cara mengatasaniya? Berkata istri abu Sufyan pd nabi SAW: Wahai rasuluLLAH, sesungguhnya abu Sufyan itu lelaki yg pelit, sehingga ia tdk pernah memberiku sesuai kebutuhanku dan anak2ku, kecuali jika aku mengambil darinya tanpa sepengetahuannya, apakah dibolehkan yg demikian? Jawab nabi SAW : “Boleh engkau ambil sesuai kebutuhanmu dan anak2mu secara ma’ruf (tdk berlebihan).” (HR Bukhari 9/444-445, Muslim 1714)

4. Meng-ghibbah Pendosa Terang2an : Seperti peminum minuman keras di depan orang banyak, pelaku korupsi yg sdh ketahuan/diketahui banyak orang, dll. Berdasarkan hadits : “Sesungguhnya dosa2 ummatku itu termaafkan, kecuali bagi pelaku dosa terang2an. Seperti orang yg melakukan sesuatu di waktu malam yg sdh ditutupi oleh ALLAH SWT, maka paginya  ia berkata : Hei Fulan, semalam aku melakukan ini dan itu. Padahal ALLAH SWT sdh menutupinya lalu dibukanya perlindungan ALLAH itu.”

5. Mengenal : Seperti menyebut gelarnya yg dikenal luas oleh semua orang (walaupun gelar itu artinya buruk), seperti gelar2 sahabat dan tabi’in Mush’ab (yg menyulitkan)Hanzhalah (pahit), al-A’masy (si Rabun,dsb.

6. Memperingatkan kaum Muslimin :
a. Mengungkapkan cela seorang perawi dlm hadits, diwajibkan demi terjaganya hadits nabi SAW. Dalilnya di masa nabi SAW pernah ada seorang yg menyampaikan ttg seseorang yg minta izin (untuk tdk ikut peperangan) pd nabi SAW, maka kata nabi SAW : “Izinkanlah ia, ia adalah sejelek2 saudara bagi keluarganya.” (HR Bukhari 10/393, Muslim 2591)
b. Jika orang meminta pendpt kita ttg seseorg untk bergaul dgnya atau berdagang dgnya, dsb, maka wajib bagi kita untuk menyampaikan spy org itu dpt bergaul dg benar dan tdk tertipu. Dalilnya bhw Fathimah binti Qais ra pernah menemui nabi SAW untuk meminta pendptnya ttg lamaran yg diterimanya dari Mu’awiyah dan abu Jahm, maka kata nabi SAW : “Adapun Mu’awiyah maka orangnya miskin sama sekali tdk punya harta, adapun abu Jahm tdk pernah melepaskan pecut dari tengkuknya (suka memukul).” (HR Muslim 1480, Thabrani 2/580, Syafi’i dlm  ar-Risalah/856)
c. Seorang yg diketahui alim atau faqih dan diragukan bhw ia adalah  ahli bid’ah atau fasiq, sehingga orang mengambil ilmu darinya dan belajar kepadanya, maka wajib kita menasihatinya dan jika ia tdk mau meninggalkan bid’ahnya maka wajib diberitahukan pd orang2.
d. Seorang yg memegang kekuasaan dan menyimpang, maka wajib disampaikan penyimpangannya kepada orang yg mengangkatnya, agar mengetahui perihalnya.
e. Kesemua hal ini untuk hal2 yg jelas2 disepakati sebagai penyimpangan, bid’ah dan kejahatan, dan sama sekali bukan pd hal2 yg merupakan bagian ikhtilaf (yg masih diperselisihkan) oleh para ulama dlm Islam.

Adapun mencaci-maki hal2 yg merupakan ikhtilaf, atau mencari2 kesalahan orang lain, atau memberikan penafsiran yg buruk atas para ulama, mujahid Islam dan orang2 yg dikenal tsiqah dan jasa2 serta perjuangannya dlm Islam, maka yg demikian itu merupakan perbuatan fasik dan sama sekali bukan dari akhlaq Islam. Kita berlindung pd ALLAH SWT dr yg demikian...

SEBAB2 TERJATUH KEDLM GHIBBAH
1. Tdk melakukan tatsabbut dan tabayyun (check and re-check), firman ALLAH SWT : “Wahai org2 yg beriman jika datang kepadamu seorg yg fasik membawa sebuah berita, maka tabayyun-lah kalian thd kebenaran berita tsb, agar jangan sampai kalian menimpakan kerugian pd suatu kaum karena kebodohan kalian, sehingga kelak kamu akan menyesal.”  (QS 49/6)
2. Dikuasai oleh amarah dan hawa nafsu, maka seorg muslim adalah org yg kuat menahan hawa nafsu dan kemarahan tsb, karena keduanya adalah sifat syaithan dan tdk pantas seorg mu’min memilikinya, firman ALLAH SWT : “Dan orang yg menahan marahnya, dan orang yg memaafkan manusia, dan sesungguhnya ALLAH mencintai org2 suka berbuat baik.” (QS 3/134)
3. Lingkungan dan pergaulan yg jahat, suka mencaci dan berburuk-sangka, sbgm disebutkan dlm hadits : “Setiap manusia terlahir dlm fitrah, maka kedua orangtuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
 4. Dengki dan Iri-hati, ketika kedengkian telah bersarang di dlm hati maka matahari yg terang bersinar akan terlihat gelap-gulita, tanaman yg indah merona akan nampak buruk dan sumpek. Ambillah pelajaran dari kisah putra Adam as, walaupun ia hidup dibwh asuhan seorang nabi, tetapi ketika kedengkian menguasai hatinya maka ia tega membunuh saudaranya sendiri, walaupun saudaranya itu telah menasihatinya dan tdk melawannya sama sekali, perhatikanlah ucapan Habil ketika akan dibunuh oleh saudaranya Qabil: “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, maka aku sekali2 tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada ALLAH RABB sekalian alam.”  (QS 5/28) lalu ia menasihati saudaranya dg halus tentang dosa dari perbuatan membunuh tsb, dg harapan saudaranya akan sadar : “Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dg membawa dosa membunuhku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka dan yg demikian itulah pembalasan orang2 yg zhalim.”  (QS 5/29), tetapi kedengkian yg besar membuat Qabil tdk perduli lagi dg agama dan aturan syariat, demikianlah perbuatan dosa kedua yg dilakukan oleh makhluq adalah karena kedengkian.
5. Ujub, Ghurur dan Takabbur, ketika manusia atau kelompok manusia sdh merasa dlm hatinya bhw dirinya lebih pandai dan alim maka ia telah ujub, lalu jika ia mulai meremehkan dan mencela orang lain maka ia menjadi ghurur, dan ketika ia telah merasa bhw kebenaran hanya ada pd diri dan kelompoknya sementara yg lain semua salah dan ia tdk mau menerima kebenaran dr org lain walaupun disampaikan dg hujjah yg nyata maka ia menjadi takabbur. Lihatlah perkataan Fir’aun : “Apakah aku yg lebih baik ataukah org yg hina ini yg hampir tdk bisa jelas dlm berbicara?” (QS 43/52-53) Dlm ayat ini Fir’aun tdk memperhatikan kebenaran yg disampaikan oleh Musa, tp ia berusaha mencari2 kelemahan yg ada pd diri Musa saja dg tujuan untuk menghinanya.
6. Menutupi kelemahan diri, orang yg tdk mau diketahui kelemahannya sehingga ia berusaha menjelek2kan org lain, hal ini dilakukannya karena merasa ia akan kalah pengaruh dan ketenaran dari org yg di-ghibbah-nya, maka ia meng-ghibbah org tsb untuk menutupi kekurangannya dan kelompoknya dari org tsb, sehingga org2 memujinya dan menganggapnya alim dan orgpun menjelek2kan orang lain yg di-ghibbah-nya tsb.
7. Disibukkan dlm Hal Sepele, orang2 yg terbiasa disibukkan dg hal yg kecil dan tdk mengetahui masalah2 besar yg dihadapi oleh ummat akan terus mencari2 kesalahan orang lain, karena banyaknya waktu yg dimilikinya yg seandainya waktu tsb digunakannya untuk mengurus masalah2 ummat yg sdh sedemikian gawat ini maka tdk akan ada wkt baginya untk meng-ghibbah. Hal ini juga dimungkinkan karena tdk mengerti ttg prioritas amal yg harus dilakukan.
8. Tdk mengetahui ttg Bahaya Ghibbah, ummat yg tdk mengetahui ttg dosa besar dan bahaya ghibbah akan menganggap ghibbah sbg hal yg sepele, padahal ia sangat besar disisi ALLAH SWT: “Dan kalian  menganggapnya sepele, padahal ia disisi ALLAH adalah sangat besar dosanya.”  (QS 24/15) Berkata Imam Ibnu Katsir dlm tafsirnya : Tdk aku lihat dosa yg pelakunya demikian keras ditegur oleh ALLAH SWT dan diancam dg azab yg sangat keras, melainkan dosa org2 yg menuduh dg tuduhan bohong dan meng-ghibbah ummul mu’minin Aisyah ra.
9. Tdk Terbiasanya Ummat dlm Hukum Syariah, ummat yg faham maka mereka akan segera menghentikan para pelaku ghibbah siapapun mereka, mencegahnya dg lembut dan keras atau meninggalkannya sama sekali sbg hukuman syariat terhadapnya agar para pelaku ghibbah menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yg benar.
10. Tdk Jelas dlm Penyampaian, kata2, ungkapan, cerita yg tdk jelas atau tdk selesai, bisa mengakibatkan kesalahfahaman diantara yg mendengar. Maka nabi SAW jika berbicara jelas, tegas dan tdk bertele2 agar yg mendengar dpt memahaminya dg sempurna, dan beliau SAW juga biasa mengulangi kata2nya 2 atau 3 kali, supaya jelas.
11. Bercanda dan Main2, bercanda dan main2 dlm Islam ada batasnya, canda itu tdk boleh memasukkan kejelekan org lain sbg bahan tertawaan dan permainan, sabda nabi SAW : “Sesungguhnya seorg mengatakan 1 kata yg tdk disadarinya bahayanya, yg akibatnya ia dilemparkan ke neraka dlm jarak lebih jauh dari jarak Timur dan Barat.”  (HR Bukhari 11/265-266, Muslim 2988, Tirmidzi 2315, Thabrani 2/985)

TERAPI& GHIBBAH
1. Senantiasa mengikhlaskan niat kepada ALLAH dlm semua aspek kehidupan dan memperkuat ketaqwaan kepada-NYA, firman-NYA : “Wahai sekalian manusia sungguh KAMI menciptakanmu dari seorang laki2 dan seorang wanita, lalu KAMI menajdikanmu bersuku2 dan berbangsa2 agar kalian saling mengenal, sesungguhnya yg paling taqwa diantara kalian adalah yg paling taqwa  diantara kalian, sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Melihat. (QS 49/13)
2. Merasakan bahwa setiap kata yg keluar dari mulut kita dicatat dan akan dipertanggung-jawabkan di hadapan ALLAH SWT, firman-NYA : “Dan tidaklah satu katapun yg mereka ucapkan kecuali ada malaikat yg senantiasa dekat lagi mencatat.”  (QS 50/18)
3. Senantiasa melakukan pengecekan secara teliti terhadap kebenaran berita yg berkenaan dg diri seseorang atau kelompok, firman-NYA :“Hai org2 yg beriman jk datang kepadamu org fasik membawa berita maka ceklah kebenaran berita itu dg teliti, agar kamu tdk menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa tahu persis keadaan sebenarnya yg menyebabkan kamu akan menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS 49/6)
4. Menahan marah dan mengendalikan hawa-nafsu: “Dan orang2 yg menahan marahnya dan memaafkan manusia, maka sesungguhnya ALLAH mencintai org2 yg berbuat kebaikan.”  (QS 3/134)
5. Mencari lingkungan yg bersih dan jauh dari mencaci dan meng-ghibbah orang lain dan menyibukkan diri untuk melihat dan memperbaiki kekurangan diri: “Hai org2 yg beriman janganlah suatu kaum mengejek kaum yg lain, karena boleh jadi yg diejek itu lbh baik dari kamu (disisi ALLAH). Dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri(saudara sesama muslim), dan janganlah kalian panggil-memanggil dg gelar yg buruk. Seburuk2 panggilan adalah panggilan yg buruk setelah kalian beriman, dan barangsiapa yg tdk segera bertaubat maka itulah orang2 yg zalim.” (QS49/11)
6. Selalu berprasangka baik kepada sesama muslim dan mencarikan alasan baik jika melihat kekurangannya serta menasihatinya secara sembunyi: “Mengapakah di waktu kalian mendengar berita itu orang2  mu’min tdk bersangka baik kepada diri mereka sendiri (saudara sesama muslim) dan (lalu) berkata: Ini adalah suatu kedustaan yg nyata.” (QS 24/12)
7. Menutupi aib sesama muslim dan tdk berusaha menyebar2kan keburukan orang lain: “Sesungguhnya org2 yg ingin agar berita ttg perbuatan yg amat keji itu tersiar dikalangan org2 yg beriman, bagi mereka azab yg pedih di dunia dan di akhirat. Dan ALLAH lebih Mengetahui sedangkan kalian tdk mengetahui.”  (QS 24/19)
8. Mendakwahi para ulama dan panutan masyarakat yg memiliki sifat senang mencari2 kesalahan orang lain dan meng-ghibbah.
9. Mencari kejelasan dari kata2 dan pembicaraan sehingga tdk menduga2  maksudnya.
10. Mendakwahi ummat agar sensitif dan mencegah thd para pelaku ghibbah.
11. Senantiasa mengingat balasan ALLAH SWT bagi para pelaku ghibbah dan bahayanya bagi ummat.

Rabu, 05 September 2012


HARUSNYA ORANG ISLAM ITU PINTAR

Ada beberapa alasan yang mengharuskan orang islam itu pintar.Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut:

1.Al-Quran sebagai kitab sucinya memberitakan bahwa Alloh akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu beberapa derajat selagi orang yang berilmu itu tetap beriman.
Dengan pemberitaan ini harusnya orang islam berpacu untuk bisa menjadi  orang yang berilmu alias pintar.Karena logika nalar dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti menginginkan derajat yang tinggi,seperti menjadi seorang yang alim,seorang yang kaya,seorang yang ditokohkan,seorang yang dermawan dan lain-lain predikat dimasyarakat yang berderajat tinggi menurut pendapat keumuman masyarakat.Orang yang ingin kaya tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih citanya dengan bekerja keras memaanfaatkan seluruh potensinya.

Tapi mengapa orang-orang tidak menyambut seruan Al-Qur’an,karena ia tidak nyakin seratus persen,padahal janji Alloh itu tidak mungkin bohong,pasti benar.Karena ragu atau tidak yakin seratus persen maka ayat itu tidak dapat memotivasi dirinya,sehingga kelihatan orang-orang itu malas,tidak tekun,tidak gigih berusaha,tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dll.walhasil ya mereka tentu terbelakang,bodoh dan hanya seperti buih yang mudah hilang diterpa air dan angin.

Orang-orang yang sukses yang ada dimuka bumi ini sejarahnya adalah orang –orang yang ulet,gigih dalam perjuangan,karena ia tahu bahwa itu akan membuatnya menjadi berderajat tinggi dihadapan masyarakat maupun Tuhannya.Tak ada dalam sejarah itu orang sukses karena malas.Mungkin saja orang kaya mendadak karena menerima hadiah atau warisan tetapi lihat saja kelanjutannya,bisa dipastikan kekayaannya akan hilang karena tidak bisa mengelola alias bodoh bin malas.Jadi hanya orang-orang bodohlah yang tidak termotivasi dengan pemberitaan al-qur’an diatas.

Mereka yang bodoh adalah mereka yang tidak memahami agama,karenanya tidak termotivasi untuk membawa dirinya sesuai dengan anjuran Illahi.Sebaliknya orang-orangyang pintar adalah orang-orang yang memahami agama dan bergerak menuju apa yang dianjurkan dalam ajaran agama tersebut.

2.Assunah sebagai sumber rujukan kedua memberikan pengabaran yang jauh lebih tegas,”Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi orang islam,”.’”Mencari ilmu sejak dari kandungan hingga liang lahat,”.,”Carilah ilmu walau sampai di negeri cina,”Dll.
Jika orang islam yakin betul dengan ajaran ini,kemudian bergerak untuk dapat memenuhi anjuran ini maka dapat dipastikan mereka akan jadi orang-orang yang pintar semua melebihi umat yang lain.Permasalahannya mereka tidak mau memahami anjuran ini dengan sungguh-sungguh,tidak memahami agama dengan baik ,maka yang terjadi ya kebodohan.Padahal jika mereka mau bangun memenuhi perintah agama tentu akan terbuka jalan-jalan kesuksesan bagi orang-orang yang berilmu.

Senin, 03 September 2012

Untuk memenuhi Nilai sesuai KKM maka siswa yang hasil ulangannya kurang dari KKM(75) diharuskan membuat tugas sbb:


TUGAS REMIDI BIOLOGI KELAS IX
    Standar Kompetensi
1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
    Kompetensi Dasar
1.1.Mendi skripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan


"CARI SITUS DI INTERNET TENTANG ALAT-ALAT EKSKRESI MANUSIA DAN PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM EKSKRESI.  PRINT OUT DAN JILIDLAH!

Format Judul sampul depan sbb:
SISTEM EKSKRESI DAN PENYAKIT SISTEM EKSKRESI
              (disusun untuk memenuhi tugas remidi)

                               Oleh........

          SMP NEGERI 1 POLOKARTO
KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

Materi sistem ekskresi dapat di Download disini atau klik disini

Jumat, 31 Agustus 2012


MENABUR  IBADAH MENUAI BAROKAH
( Khutbah Hari Raya Qurban )
Oleh.Agus Wiyono
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh
Ma’asyiral muslimin rohimakumulloh

Puji syukur alhamdulillah pagi ini kita dapat melaksanakan sebagian perintah Alloh dan Roasulullah yakni beribadah sholat Idul adha yang insyaAlloh kita lanjutkan dengan penyembelian hewan qurban. Alhamdulillaahi robbil ‘alamin karena rahmatnyalah, iman dan islam ini tetap kokoh dalam hati sanubari kita sampai hari ini,semoga Alloh memberikan kekuatan pada kita untuk menjaga harta yang paling berharga tersebut sampai azal menjemput kita.

Hadirin rohimakumulloh,pada hari ini jutaan umat islam dari seluruh penjuru dunia melaksanakan suatu peribadatan yang besar yaitu sholat Idul adha yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Jutaan jamaah haji berlomba-lomba untuk mendapatkan keridhoan Alloh dengan predikat sebagai haji mabrur. Mereka bertaruh harta ,benda dan jiwa meninggalkan keluarga dan sanak saudara menuju Makah al mukaromah untuk melaksanakan ibadah haji. Perbedaan suku,bangsa,warna kulit tidakmenghalangi mereka untuk melaksanakan ibadah,tafakur melaksanakan perintahNya.Inilah cermin mulia peradaban agama islam yang kita anut bersama.Semoga mereka dapat mencapai predikat yang diidam-idamkannya,dan semoga Alloh swt memberikan kemampuan bagi kita untuk dapat melaksanakan peribadatan ini ditahun-tahun kemudian. Amiin.

Allohu akbar Allohu akbar walillahilham

Saudaraku yang insyaAlloh dimuliakanNya,
Marilah sejenak kita menghayati peristiwa monumental yang diabadikan Alloh swt didalam Al-Qur’an surah Ash-shofat ayat 102-103 :
Artinya:

102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabarannya)

Sepenggal kisah diatas adalah fakta sejarah masa lalu yang mengajarkan pada kita tentang :
  1. Ketaatan dan kecintaan hamba terhadap Al-Kholiq
  2. Keikhlasan dan kesabaran hamba dalam menjalankan perintahNya
  3. Ketaatan seorang putra pada orangtua.

Hadirin yang berbahagia kecintaan pada Alloh harus ditempatkan pada ranking yang paling atas dari segala bentuk-bentuk kecintaan dan ketaatan yang ada dimuka bumi.Ketaatan kepada sang kholiq harus dinomor satukan dari cinta dan taat pada makhluk. Kita tidak mengingkari bahwa ada bentuk-bentuk kecintaan yang kita miliki,cinta pada harta,cinta pada keluarga,cinta pada saudara dll.Akan tetapi bentuk kecintaan tersebut tidak boleh mengalahkan kecintaan dan ketaatan kita pada Alloh swt,sebagaimana telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim as.Beliau mampu menempatkan bentuk kecintaan sesuai dengan porsinya. Sesungguhnya gebyar kehidupan dunia ini hanyalah fata murbana,yang indah dipandang susah didapat menggiurkan dan memperdaya. Sebagaimana firman Alloh dalam surah Al – An’aam ayat 32 :



Artinya:
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka . Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

Allohu akbar Allohu akbar walillahilhaam
Hadirin rahimakumulloh ,berkiblat dari sejarah yang telah diperankan Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh Rosululloh Muhammad saw,maka marilah kita mengikuti seruan yang telah didokumentasikan di dalamal-qur’an surat al-Kautsar 1-3
  
Artinya;
001. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak.
002. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
003. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Hari ini kita kita bersujud syukur dengan melaksanakansholat id bersama dan insyaAlloh kita akan melanjutkan proses ketaqwaan kita dengan menyembelih hewan qurban. Sungguh Alloh tidak membutuhkan daging sembelihan,Alloh tidak membutuhkan darah qurban,Alloh tidakmembutuhkan secuil apapun dari makhluknya karena ditangannyalah segala kekuasaan. Semua itu tidak dapat sampai kepada Alloh melainkan ketaqwaan kita yang sampai kepada Alloh,sebagaimana firman Alloh dalam surat Al-Haj 36-37 :
Artinya :

036. Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi`ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.
037. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Allohuakbar Allohuakbar walillahilhaam
Rosululloh memberikan peringatan yang keras kepada kita sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu majah :
Artinya:
Dari Abu Hurairoh,” Rosululloh saw telah bersabda,barangsiapa yangmempunyai kemampuan tetapi ia tidak berqurban,maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami “
Kemudian dalam hadis lain disebutkan :
Ibunda A’isah ra. Menceritakan bahwa nabi bersabda : “ Tidaklah anak adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (iedul adha ) yang lebih dicintai alloh melebihi mengalirnya darah qurban,maka hendaknya kalian merasa senang karenanya” ( HR.Tirmidzi,Ibnu Majah dan Al Hakim )

Hadirin rahimakumulloh
Ketaqwaan dan ketaatan hamba kepada Alloh selalu akan membuahkan kesejahteraan dan kedamaian pada manusia. Inilah Haq ! ini janji Alloh ini sunatulloh yang pasti berlaku sebagaimana berlakunya hukum alam yang kita rasakan setiap saat. Sebab salah satu cara Alloh memelihara makhluknya dimuka bumi adalah dengan menetapkan hukumnya,perintah dan larangannya.Jika makhluk mau taat pasti selamat tetapi jika mereka kufur maka rusaklah kehidupan manusia. Firman Alloh dalam al-qur’an surat Al-A’rof 96

Artinya

096. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Alloh jadikan hamparan bumi dan seisinya ini untuk kesejahteraan manusia,untuk dimanfaatkan dan dipelihara demi kepentingan manusia itu sendiri,akan tetapi manusia tidak diberi hak untuk merusaknya. Jika manusia berbuat melanggar larangannya berlakulah sunatulloh,kerusakan dan bencana akan menimpa manusia.
Apa yang terjadi dan terlihat didepan mata kita kita sekarang adalah sebuah fenomena,betapa manusia sekarang cenderung melakukan tindakan mempertahankan hawa nafsu,sehingga dengan menghalalkan segala cara ia berusaha memenuhi nafsu keduniawiannya. Orang menjadi tidak tenang jika tidak dapat menumpuk harta,ia abaikan tatanan moral keagamaan,ia abaikan ilmu kelestarian alam,yang ia pentingkan hanyalah memenuhi keinginannya saja,asalkan selamat dari jerat hukum manusia maka ia teruskan perbuatannya sampai ia dipahamkan oleh kenyataan terjadinya bencana dimana-mana,bahkan jika dengan itu mereka tidak paham maka kelak Alloh akan  mengadilinya dengan seadil-adilnya. Dalam kontek diatas manusia juga cenderung mudah frustasi,suka mendholimi diri,bahkan menjatuhkan dirinya kejurang kebinasaan pada hal Alloh melarang dalam hal ini .Firman Alloh  surah Al-Baqoroh 195

Dan belanjakanlah  di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Allohu akbar Allohu akbar walillahilhaam
Muslimin walmuslimat rahimakumulloh
Ketabahan dan kesabaran yang ditunjukkan oleh Ibrahim dan anaknya Ismail memberikan pengajaran pada kita bahwa dalam mengarungi samudera kehidupan ini sangat diperlukan ketabahan dan kesabaran,sebab dalam memenuhi perintah Alloh dan menjauhi larangannya terdapat ujian dan cobaan. Kalau ada penderitaan yang membuahkan kebahagiaan itu adalah ujian.Ujian perlu kita usahakan penyelesaiannya,sehingga orang yang lulus dari ujian pastilah masuk ke tingkat derajat yang lebih tinggi. Jika ada kejadian yang membutuhkan kesabaran dan ketabahan  serta keikhlasan maka itulah cobaan. Cobaan diperlukan untuk mengetes apakah betul kita cinta dan taat pada illahi robbi. Firman alloh dalam surat Al-ankabut 2-3 : 
Artinya :

002. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
003. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Hadirin rahimakumulloh
Sisi lain yang bisa kita petik  hikmah yang terkandung dalam qurban adalah menanamkan jiwa ini untuk peduli terhadap orang lain,peduli pada persaudaraan peduli pada kebersamaan. Dengan dibagikannya daging qurban pada sesama maka mereka akan merasakan manfaat daging tersebut.Sebagaimana sabda Rosul yang diriwayatkan oleh Imam ahmad yang artinya :
Dari Sa’id,Rosululloh saw telah bersabda “janganlah kamu jual daging denda haji dan daging qurban,tetapi makan dan sedekahkanlah dagingnya itu serta ambillah manfaat kulitnya dan jangan dijual”.
Hadirin, barangkali suatu ketika kita akan dihadapkan pada dua pilihan,antara menggunakan uang untuk kepentingan pribadi dengan menggunakan uang untuk kepentingan umat dalam hal ini berqurban. Bagi orang-orang yang mendalam keimanannya maka ketika ia memiliki kemampuan untuk melaksanakan peribadatan maka ia tidak akan menunda-nunda karena dengan melaksanakan qurban,melaksanakan perintah Alloh ,kepentingan pribadi dan keluarga kita juga akan dijamin Alloh tercapainya.
Sebagaimana firman Alloh dalam surat At-Thalaq  3



Artinya ; Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Akhirnya mrilah kita berusaha dengan sekuat dan semampu kita untk dapat melaksanakan ibadah mulia di hari raya ini. Ketaatan kita dalam menyembelih qurban hanyalah sebagian awal dari ketaatan kita padaNya.Dihari-hari selanjutnya tantangan keimanan dan ketaqwaan akan merupakan ujian yang harus kita selesaikan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.




AYAT-AYAT ORANG BERAKAL

Hanya orang-orang yang berakallah yang diberi amanah Tuhan untuk memenuhi syariatnya,mengatur ,memakai dan memelihara alam semesta.Akal merupakan software yang sangat fital dalam tubuh manusia,karena dengan dia kita dapat menimbang,memilah dan memilih mana yang bermanfaat bagi manusia. Berikut saya sajikan ayat-ayat Al-Qur”an tentang orang-orang berakal.

1.Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (Q.S.13.19)

2.Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya  malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(Q.S.3.190)

3.Dia-lah yang menurunkan Al Kitab  kepada kamu. Di antara  nya ada ayat-ayat yang muhkamaat , itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain  mu-tasyaabihaat . Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran  melainkan orang-orang yang berakal. (Q.S.3.7)

4.Allah menganugerahkan al hikmah  kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran . (Q.S.2.269)

5.Dan sesungguhnya Kami  tinggalkan  daripadanya  satu  tanda  yang  nyata  bagi orang-orang yang berakal.(Q.S.29.35)

6.dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya;  dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda  bagi kaum yang berakal.(Q.S.45.5)

RESEP KEBAHAGIAAN HAKIKI

         Sungguh sangatlah aneh kita ini,kadang kita mencari dunia dengan penuh perjuangan,hamper-hampir kita lupa untuk apa kita hidup ini?.Apakah sekedar memenuhi hajat nafsu duniawi saja.Cukupkah kita menumpuk harta sebanyak-banyaknya akan mebuat kita bahagia?.Realiuta kehidupan menunjukkan banyak orang yang kaya tapi tidak merasa bahagia.Banyak dari mereka tumbang hilang keseimbangan karena ketenteraman dan kedamaian tidak dapat dibeli dengan harta yang berlimpah.
        Cukupkah kita makan dengan makanan yang enak-enaksetiap saat,membuat kita bahagia selamanya?Realita menunjukkan orang-orang yang berlebihan mengkonsumsi makanan yang enak-enak justru menjadi penyakit bagi orang tersebut.Kita dapat melihat dan mendengar dari kebanyakan orang setiap kali bertemu ,mereka berbicara tentang penyakit kolesterol,diabetes,darah tinggi,strook dll yang lebih banyak diakibatkan oleh makanan yang enak-enak.
        Cukupkah kita memiliki,istri yang cantik-cantik akan membuat kita menjadi bahagia selamanya?.Realita menunjukkan banyak dari mereka yang tidak merasa bahagia dengan apa yang ia miliki walaupun orang lain mengatakan,”alangkah senangnya ia memiliki istri cantik,” .
     Cukupkah kita bahagia selamanya karena kita dipanggil dengan tokoh masyarakat,ahli,pakar dan berbagai sebutan lain?Kenyataannya mereka terbebani dengan pelabelan ini.Dalam berbagai pembicaraan mereka justru senang dengan kebebasan tanpa ikatan aturan ketokohannya.
Jadi kita tak akan dapat meraih kebahagian manakala kita tidak dapat mencukupi kebutuhan fitrah kita sebagai manusia.Kita tidak dapat menggunakan resep-resep akal untuk mencukupinya karena kita adalah mahkluk .Artinya kita ada yang mengendalikan dan kita tidak dapat berbuat semau gue.Contoh yang ringan saja apakah kita dapat memerintah kepada jantung kita untuk istirahat sejenak saja?Dapatkah kita memerintah aliran darah dan pencernaan kita barang sebentar untuk beristirahat?
      Kebahagiaan hanya dapat diraih dengan resep-resep yang diberikan pencipta pada makhluknya.Dan karena resep itu dari sang kholik maka kita harus mengetahui resep itu lewat kalamnya.Yang artinya pengetahuan dan pemahaman agama menjadi syarat mutlak terpenuhinya kebahagiaan.Menjadi kesalahan yang fatal manakala kita mencari resep dari makluk makluk yang lain yang dapatr membuat orang jadi berlaku musrik.
      Bagaimana resep kebahagiaan disampaikan oleh sang kholik kepada makhluk? Mari kita simak bersama beberapa ajaran agama yang berkaitan dengan hal ini:

1.Konsep tentang dunia yang kita singgahi.

Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (Q.S.Almukmin 39)

 Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Q.S.Al-Ankabut 64)

Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala keppadamu dan Dia tidak akan memint harta-hartamu.
(Q.S Muhammad 34)

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka [468]. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
(Q.S Al-An’am 32)
 Berlanjut


Senin, 27 Agustus 2012

Musik Religi :

1. ST12-Kebesaranmu : Download disini
2. Ungu-Andai ku tahu : Download disini
3. Hadad Alwi -Rindu Muhammad: Download disini
4. Hadad Aiwi-Muhammad Nabiku: Download disini
5. Hadad Alwi-Sambut Rahmatnya :Download disini
6. Hadad Alwi-Mencintai Nabi: Download disini
7. Hadad Alwi-Selamat datang kekasih: Download disini
8. Ungu-Surga hati: Download disini
9. Ungu-Doa:  Download disini
10. Ungu-Selamat Lebaran: Download disini
11.Ungu-Doa yang terlupakan: Download disini
12.Wali-Ya Alloh:Download disini
13.Wali-Tuhan:Download disini
14.Wali-Aku cinta Alloh:Download disini
15.
 

Sabtu, 25 Agustus 2012


  1. Kekuatan terbesar pada diri manusia terletak pada keimanannya terhadap                                            TuhannNya(agus1712)
  2. Keberanian mengemukakan pendapat akan membantu oranglain untuk mengerti apa yang kita mau (agus2812 )
  3. Tak ada keberhasilan tanpa pengorbanan,tak ada kenyamanan pengorbanan melainkan dengan keikhlasan karena Alloh(agus3812)

Jumat, 24 Agustus 2012


Ebook Islami :

 1.Fiqh Ikhtilaf : Download Disini
 2.Fiqih Kontemporer : Download disini
 3.Riyadus sholihin 1:Download disini
 4.Riyadus sholihin 2:Download disini
 5.Fathul Bari 1:Dwnload disinitm
 6.Fathul Bari 8:Download disini
 7.Fathul Bari 7:Download disini
 8.Al Bidayah wa Nihayah:Download disini
 9.Fathul Bari 2:Download disini
10.Bulughul Maram 1:Download disini
11.Al-Ilmu:Download disini
12.Abu Bakar:Download disini
13.Umar:Download disini
14.Usman:Download disini 
15.Doa dan dzikir NabawiDownload disini
16.Mewaspadai NII Zaytun
17.pustaka islam

INDAHNYA SYARIAT ISLAM DALAM MENGATUR TETANGGA

      Manusia tidak akan dapat hidup sendiri walaupun ia termasuk orang yang kaya raya.Sebab ia memerlukan orang lain untuk mencukupi hajat hidupnya.Hakekatnya kekayaannya adalah hasil dari mengumpulkan kekayaan atau harta orang lain.Allohlah pemilik segala kekayaan karenaNya dia Maha Kaya.Sebaliknya orang miskinpun tak dapat memenuhi hajat hidupnya melainkan berharap agar sikaya sudi memberikan sebagian hartanya entah dengan cara tukar jasa dengan bekerja padanya atau dengan minta sedekah atau dengan berjual beli padanya atau dengan cara lainnya.
      Dalam berinteraksi dengan oranglain tentu tetanggalah yang paling duluan merespon stimulus kita. Tetangga mungkin lebih bermanfaat dari dari saudara dikarenakan kedekatan letaknya dengan kita.Terkait dengan begitu besarnya manfaat tetangga maka syariat islam sangat menghimbau setiap orang untuk senantiasa menghormati dan berbuat baik kepadanya.
Berikut perhatikan dalil-dalil yang berkait dengan tetangga :
1.        Q.S Annisa ayat 36

S    Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh [294], dan teman sejawat, ibnu sabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
2.       Diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa Rosululloh saw. Bersabda,”Barangsiapa beriman kepada Alloh dan hari akhir hendaklah memuliakan tamunya,jangan menyakiti tetangganya,hendaklah berbicara dengan baik atau diam,”
3.       Rosululloh bersabda”Tahukah kamu apakah hak-hak tetangga itu?Jika ia meminta bantuan maka bantulah ia,jika ia hendak berhutang,berilah ia hutang,jika ia membutuhkan sesuatu,maka tolonglah ia,jika ia sakit maka tengoklah ia,jika ia meninggal maka antarkanlah jenazahnya,apabila ia gembira berilah ucapan selamat(tahniah),jikaq ia dalam musibah berilah ucapan ta’ziah kepadanya(turut berduka cita)
4.       Rosululloh bersabda,”Demi Alloh ia bukan orang beriman,siapakah itu ya Rosululloh?,”yaitu orang-orang yang tetangganya tidak merasa aman dari perbuatan yang menyusahkannya dan kejahatannya.
5.       Aisyah bertanya pada Rosululloh,”jika ada 2 orang tetangga,dengan siapa saya harus berbuat baik lebih dulu?Rosul menjawab,”Dengan tetangga yang pintu rumahnya paling dekat dengan pintu rumahmu.”
6.       Berbuat baik kepada tetangga dengan ucapan yang baik pula.Q.S.Annisa 114

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi
kepadanya pahala yang besar

Selasa, 21 Agustus 2012

Siapa Ashabiun dan Siapa Ahlul Kitab



Beberapa ayat al-Quran yang menjadi pegangan kaum liberal untuk melegalkan pluralisme agama di antaranya adalah :

1.    Surat al-Baqarah:62
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan     menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
2.    Surat al-Maidah: 69

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja(diantara mereka) yang benar-benar saleh, Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
3.    Surat al-Haj: 17
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.

I.     Pemahaman Para Mufassir
Di sini penulis mengetengahkan perkataan para mufasir tentang setiap kata yang ada dalam ketiga ayat tersebut :
A.  Lafadz الَّذِينَ آَمَنُوا
1.    At-Thobari mengatakan. الَّذِينَ آَمَنُوا yaitu mereka orang-orang yang membenarkan Rosulullah n dan apa yang telah diturunkan kepadanya dari kebenaran. (Tafsir Jâmi'ul Bayan fî Ta'wîlil Qur'an)
2.    Menurut az-Zamakhsyary dalam tafsirnya, maksudnya  adalah  orang-orang munafik, begitu pula pendapat Sufyan Ats Tsauri. Syaukani juga berpendapat demikian karena disejajarkan dengan Yahudi dan Nashara (Tafsir Fatkhul Qodîr).
3.     Ibnu Abbas mengatakan, mereka orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa dan mengamalkan syariatnya sampai datang Nabi Isa dan mengamalkan syariatnya sampai datang Nabi Muhammad n (Tafsir Ibnu Abas).
4.    Ibnu Zauji berpendapat sama dengan para mufassir tersebut dengan menambah orang-orang yang meminta Islam seperti Waroqoh bin Naufal, dan Sulaiman. (Zâdul Masîr).
B.     Lafadz هَادُوا وَالنَّصَارَى
                                                      Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para mufassir dalam menafsirkan dua kata ini yaitu : Yahudi adalah pengikut Nabi Musa dan berpegang teguh terhadab kitab Zabur. Penamaan Yahudi dinisbatkan pada ucapan Nabi Musa إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ  yang artinya "Sesungguhnya kami taubat kepadamu". Adapun Nashara adalah pengikut Nabi Isa dan berpegang teguh terhadap kitab Injil. Penamaan Nashara dinisbatkan pada daerah tinggal Nabi Isa yaitu Nâshiroh, dan merekalah yang disebutkan dalam al-Quran sebagai Ahlu Al Kitab.
C.     وَالصَّابِئُونَ / وَالصَّابِئِينَ
Pada kata ini terjadi banyak perbedaan pendapat di kalangan para mufassir ketika menafsirkan maknanya bahkan dalam i'robnya marfu' maupun mansub atau hanya kesalahan dalam penulisannya saja.

1.    Shâbiîn / Shâbiun secara lughowi.
Shabiîn berasal dari kata shaba’a (صَبَأ) yashba’u (يَصْبَأُ) Shab’an (صَبْأً) mempunyai makna Khoroja 'MIn dinin ila dinin (خرج من دين إِلى دين) berarti keluar dari suatu agama ke agama lain. Adapun orangnya disebut as shabii (الصابئ) jama'nya adalah as shâbiun (الصابِئون) yaitu suatu kaum yang menyangka dirinya dari penganut agama Nabi Nuh v (menurut Ibnu Mandhur dalam kamus lisânul 'Arab).

Minggu, 19 Agustus 2012

HIKMAH IDUL FITRI

HIKMAH IDUL FITRI

      Hari raya idul fitri seolah menjadi milik semua umat manusia ,baik yang beragama islam maupun beragama lain. Ini terbukti dari kenyataan dalam hidup keseharian,kita akan melihat setiap orang yang bertemu akan saling mengucapkan minal 'aidzin wal fa'izin.Padahal kata-kata itu sebenarnya milik orang islam,bahasanyapun arab lagi.

      Terlepas dari itu semua kita akan menemukan hikmah yang luarbiasa dari adanya hari raya tersebut.

Pertama.dari sisi sosial kita jelas dapat merasakan betapa akrab dan tulusnya orang-orang saat bertemu dan berjabat tangan dihari raya tersebut,nyaris tak ada amarah,tak ada pertengkaran yang ada hanya kegembiraan merayakan kemenangan dihari itu.Jelas sekali terlihat pasar-pasar sebagai pusat perekonomian semuanya tutup tuk merayakan hari tersebut.Sehingga sifat individual yang selama ini menyelimutu orang-orang dipasar menjadi hilang berganti dengan saling memperhatikan.

Kedua.dari sisi agama kita dapat mengetahui dengan gamblang,hadirnya hari raya membawa kedamaian bagi  orang islam karena hari itu adalah hari kemenagan,setelah berpuasa selama sebulan penuh menahan makan minum menahan hawa nafsu.Jika diibaratkan seperti kepompong yang sedang bertapa dan kemudian berubah wujud menjadi kupu-kupu yang teramat cantik,itulah hari perubahan manusia setelah berpuasa menjadi insan yang cantik,bersih,indah dimata Sang penciptaNya.

Jumat, 17 Agustus 2012

ETIKA MEMBERI SALAM


                        ETIKA MEMBERI SALAM

1.       Makruh memberi salam dengan ucapan: "Alaikumus salam"
karena di dalam hadits Jabir diriwayatkan bahwasanya ia menuturkan : Aku pernah menjumpai Rasulullah maka aku
berkata: "Alaikas salam ya Rasulallah". Nabi menjawab:
"Jangan kamu mengatakan: Alaikas salam".

Di dalam riwayat Abu Daud disebutkan: "karena sesungguhnya ucapan "alaikas salam" itu adalah salam untuk
orang-orang yang telah mati". (HR. Abu Daud dan At-Turmudzi, dishahihkan oleh Al-Albani).

2.       Dianjurkan mengucapkan salam tiga kali jika khalayak banyak jumlahnya.
Di dalam hadits Anas disebutkan bahwa Nabi apabila ia mengucapkan suatu kalimat, ia mengulanginya tiga kali.
Dan apabila ia datang kepada suatu kaum, ia memberi salam kepada mereka tiga kali" (HR. Al-Bukhari).

3.       Termasuk sunnah adalah orang mengendarai kendaraan memberikan salam kepada orang yang berjalan kaki,
dan orang yang berjalan kaki memberi salam kepada orang yang duduk, orang yang sedikit kepada yang banyak, dan
orang yang lebih muda kepada yang lebih tua.
Demikianlah disebutkan di dalam hadits Abu Hurairah yang muttafaq'alaih.

4.       Disunnatkan keras ketika memberi salam dan demikian pula menjawabnya,
kecuali jika di sekitarnya ada orang-orang yang sedang tidur. Di dalam hadits Miqdad bin Al-Aswad disebutkan di
antaranya: "dan kami pun memerah susu (binatang ternak) hingga setiap orang dapat bagian minum dari kami, dan
kami sediakan bagian untuk Nabi Miqdad berkata: Maka Nabi pun datang di malam hari dan memberikan salam yang
tidak membangunkan orang yang sedang tidur, namun dapat didengar oleh orang yang bangun".(HR. Muslim).

5.       Disunatkan memberikan salam di waktu masuk ke suatu majlis dan ketika akan meninggalkannya.
Karena hadits menyebutkan:
"Apabila salah seorang kamu sampai di suatu majlis hendaklah memberikan salam. Dan apabila hendak keluar,
hendaklah memberikan salam, dan tidaklah yang pertama lebih berhak daripada yang kedua. (HR. Abu Daud dan
disahihkan oleh Al-Albani).

6.       Disunnatkan memberi salam di saat masuk ke suatu rumah sekalipun rumah itu kosong,
karena Allah telah berfirman yang artinya:
" Dan apabila kamu akan masuk ke suatu rumah, maka ucapkanlah salam atas diri kalian" (An-Nur: 61)

Dan karena ucapan Ibnu Umar Radhiallaahu 'anhuma :
"Apabila seseorang akan masuk ke suatu rumah yang tidak berpenghuni, maka hendaklah ia mengucapkan : Assalamu
`alaina wa `ala `ibadillahis shalihin" (HR. Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrad, dan disahihkan oleh Al-Albani).

7.       Dimakruhkan memberi salam kepada orang yang sedang di WC (buang hajat),
karena hadits Ibnu Umar Radhiallaahu 'anhuma yang menyebutkan "Bahwasanya ada seseorang yang lewat sedangkan
Rasulullah sedang buang air kecil, dan orang itu memberi salam. Maka Nabi tidak menjawabnya". (HR. Muslim)

8.       Disunnatkan memberi salam kepada anak-anak,
karena hadits yang bersumber dari Anas menyebutkan: Bahwasanya ketika ia lewat di sekitar anak-anak ia memberi
salam, dan ia mengatakan: "Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah ". (Muttafaq'alaih).

9.       Tidak memulai memberikan salam kepada Ahlu Kitab,
sebab Rasulullah bersabda :
" Janganlah kalian terlebih dahulu memberi salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani....." (HR. Muslim).

Dan apabila mereka yang memberi salam maka kita jawab dengan mengucapkan "wa `alaikum" saja, karena sabda
Rasulullah :
"Apabila Ahlu Kitab memberi salam kepada kamu, maka jawablah: wa `alaikum".(Muttafaq'alaih).

10.   Disunnatkan memberi salam kepada orang yang kamu kenal ataupun yang tidak kamu kenal.
Di dalam hadits Abdullah bin Umar disebutkan bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi : "Islam yang
manakah yang paling baik? Jawab Nabi: Engkau memberikan makanan dan memberi salam kepada orang yang telah kamu
kenal dan yang belum kamu kenal". (Muttafaq'alaih).

11.   Disunnatkan menjawab salam orang yang menyampaikan salam lewat orang lain dan kepada yang dititipinya.
Pada suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah lalu berkata: Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam
untukmu. Maka Nabi menjawab : "`alaika wa `ala abikas salam"

12.   Dilarang memberi salam dengan isyarat kecuali ada uzur,
seperti karena sedang shalat atau bisu atau karena orang yang akan diberi salam itu jauh jaraknya. Di dalam
hadits Jabir bin Abdillah diriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian memberi salam seperti
orang-orang Yahudi dan Nasrani, karena sesungguhnya pemberian salam mereka memakai isyarat dengan tangan". (HR.
Al-Baihaqi dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

13.   Disunnatkan kepada seseorang berjabat tangan dengan saudaranya.
Hadits Rasulullah mengatakan:
"Tiada dua orang muslim yang saling berjumpa lalu berjabat tangan, melainkan diampuni dosa keduanya sebelum
mereka berpisah" (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani).

14.   Dianjurkan tidak menarik (melepas) tangan kita terlebih dahulu di saat berjabat tangan sebelum orang yang
dibattangani itu melepasnya.
Hadits yang bersumber dari Anas menyebutkan: "Nabi apabila ia diterima oleh seseorang lalu berjabat tangan,
maka Nabi tidak melepas tangannya sebelum orang itu yang melepasnya...." (HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh
Al-Albani).

15.   Haram hukumnya membungkukkan tubuh atau sujud ketika memberi penghormatan,
karena hadits yang bersumber dari Anas menyebutkan:
Ada seorang lelaki berkata: Wahai Rasulullah, kalau salah seorang di antara kami berjumpa dengan temannya,
apakah ia harus membungkukkan tubuhnya kepadanya?
Nabi menjawab: "Tidak".
Orang itu bertanya: Apakah ia merangkul dan menciumnya?
Jawab nabi: Tidak.
Orang itu bertanya: Apakah ia berjabat tangan dengannya?
Jawab Nabi: Ya, jika ia mau. (HR. At-Turmudzi dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

16.   Haram berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram.
Rasulullah ketika akan dijabat tangani oleh kaum wanita di saat baiat, beliau bersabda: "Sesung-guhnya aku
tidak berjabat tangan dengan kaum wanita". (HR.Turmudzi dan Nasai, dan dishahihkan oleh Albani).